Kurikulum Merdeka Diperluas ke Semua Sekolah

Kurikulum Merdeka Diperluas ke Semua Sekolah

Kurikulum Merdeka Diperluas ke Semua Sekolah Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi memperluas penerapan Kurikulum Merdeka ke seluruh satuan pendidikan mulai tahun ajaran 2025/2026. Langkah ini diambil setelah lebih dari tiga tahun masa uji coba dan implementasi bertahap menunjukkan dampak positif terhadap pembelajaran dan kreativitas siswa.

Kurikulum Merdeka sebelumnya diterapkan secara terbatas melalui program Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan. Kini, kebijakan ini menjadi kurikulum nasional yang wajib diterapkan, menggantikan Kurikulum 2013 secara penuh.

Apa Itu Kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberi keleluasaan bagi guru dan sekolah dalam menyusun pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pendekatan yang digunakan lebih berfokus pada kompetensi dasar, karakter pelajar Pancasila, dan penguatan proyek profil yang kontekstual dengan lingkungan sekitar.

Beberapa ciri khas Kurikulum Merdeka antara lain:

  • Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) untuk membangun kepedulian sosial dan lingkungan.

  • Struktur kurikulum yang fleksibel, memungkinkan sekolah menyesuaikan dengan kondisi dan potensi peserta didik.

  • Fokus pada literasi dan numerasi, khususnya di jenjang pendidikan dasar.

  • Pilihan mata pelajaran di jenjang SMA yang lebih variatif sesuai minat siswa.

Alasan Pemerintah Memperluas Penerapan

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, menyatakan bahwa perluasan ini merupakan langkah besar menuju pendidikan yang relevan dengan tantangan abad ke-21.

“Kurikulum Merdeka bukan sekadar perubahan konten, tetapi transformasi cara belajar dan mengajar. Kita ingin siswa tidak hanya pintar, tapi juga punya karakter kuat, kreatif, dan siap menghadapi masa depan,” ujar Nadiem dalam peluncuran resmi di Jakarta.

Evaluasi internal menunjukkan bahwa sekolah-sekolah yang lebih awal menerapkan Kurikulum Merdeka mengalami peningkatan keterlibatan siswa, kepuasan guru, serta hasil belajar yang lebih baik dibanding sekolah yang masih menggunakan kurikulum lama.

Tantangan dan Dukungan

Meski secara nasional ditetapkan sebagai kurikulum utama, pemerintah menyadari bahwa pelaksanaan di lapangan membutuhkan adaptasi yang serius. Oleh karena itu, beberapa dukungan disiapkan, seperti:

  • Pelatihan dan pendampingan intensif bagi guru.

  • Penyediaan platform digital pendukung pembelajaran, seperti Merdeka Mengajar.

  • Fleksibilitas penerapan dalam masa transisi, terutama bagi sekolah dengan keterbatasan sumber daya.

Guru-guru di daerah menyambut kebijakan ini dengan optimisme namun juga kehati-hatian. “Kurikulum ini memberi ruang kreativitas, tapi kami butuh waktu dan pelatihan untuk benar-benar memahami esensinya,” kata Sri Wahyuni, guru SD di Kabupaten Kulon Progo.

Kesimpulan

Perluasan Kurikulum Merdeka ke seluruh sekolah menandai tonggak penting reformasi pendidikan Indonesia. Dengan pendekatan yang lebih fleksibel, kontekstual, dan berfokus pada pengembangan karakter serta kompetensi masa depan, pemerintah berharap siswa Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan global. Namun, kesuksesan kurikulum ini sangat bergantung pada kesiapan guru, dukungan teknologi, dan kolaborasi semua pihak dalam dunia pendidikan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *